Pemain bermain di luar negeri
Gambaran ini mendata semua pemain yang tidak aktif di negara dari tim nasional yang dipilih
Suara.com - Pemain asing anyar PSIS Semarang, Paulo Gali Freitas, kini menjadi nama pesepak bola asal Timor Leste terbaru yang akan mewarnai persaingan kompetisi sepak bola Indonesia.
Sebelum munculnya nama Paulo Gali Freitas, sebetulnya sudah ada beberapa nama pemain asal Timor Leste yang sempat menjajal peruntungannya untuk berkarier di Indonesia.
Paulo Gali Freitas memang menjadi sosok yang cukup menarik mengingat rekam jejaknya yang kontroversial, terutama di kancah Asia Tenggara. Sebab, dia sempat dituduh melakukan pencurian umur di ajang Piala AFF U-15 2019.
Kejuaraan ini memang melambungkan nama pemain kelahiran Dili itu. Pasalnya, saat itu, penyerang kelahiran 31 Desember 2004 ini sukses menjadi pencetak gol terbanyak dengan koleksi tujuh gol.
Gali Freitas tentu diharapkan bisa mengikuti jejak para pendahulunya yang mampu mengukir kisah manis saat berkarier di Indonesia.
Berikut tiga pemain Timor Leste yang sudah pernah berkarier di Indonesia sebelum Gali Freitas.
Salah satu pesepak bola asal Timor Leste yang punya cerita menarik saat berkarier di Indonesia ialah Joao Bosco Cabral. Ketangguhannya dalam bertahan membuatnya jadi bek tengah yang solid.
Selama berkarier di Indonesia, dia mengawali kiprahnya bersama Arseto Solo. Setelah itu, Bosco sempat melanjutkan kiprahnya bersama klub-klub seperti PSPS Pekanbaru, Persikota Tangerang, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, dan Bali Devata.
Setelah Timor Leste mendapatkan kemerdekaan dari Indonesia, Joao Bosco Cabral pun memilih untuk menjadi warga negara Timor Leste.
Sebelum munculnya nama Joao Bosco Cabral di kancah persepakbolaan Indonesia, ada satu pemain asal Timor Leste yang kala itu cukup terkenal, yakni Miro Baldo Bento.
Pemain ini mengawali kiprahnya di Indonesia saat bergabung dengan Arseto Solo pada 1992 di ajang Galatama. Bahkan, dia sempat menjadi pemain Timnas Indonesia karena dinilai punya ketajaman.
Selama berkarier di Indonesia, Miro Baldo Bento sempat mencicipi seragam PSM Makassar, Perseden Denpasar, Persekaba Badung, Persijap Jepara, Persim Minahasa, Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, PBSL Langsa, hingga PSIS Semarang.
3. Pemain Naturalisasi Timor Leste
Selain dua nama di atas, sebetulnya masih ada beberapa nama pesepak bola berpaspor Timor Leste yang pernah singgah di Indonesia. Mereka ialah Alan Leandro da Silva, Felipe Bertoldo, Pedro Henrique, dan Paulo Martin.
Namun, pemain-pemain ini sebagian besar memang lahir di Brasil atau Portugal, lalu memutuskan untuk menjadi warga negara Timor Leste.
Dari empat nama di atas, sosok terbaru yang mewarnai kancah Liga 1 ialah Pedro Henrique. Doa sempat bermain untuk Madura United dan Persikabo 1973.
Suara.com - Pemain asing anyar PSIS Semarang, Paulo Gali Freitas, kini menjadi nama pesepak bola asal Timor Leste terbaru yang akan mewarnai persaingan kompetisi sepak bola Indonesia.
Sebelum munculnya nama Paulo Gali Freitas, sebetulnya sudah ada beberapa nama pemain asal Timor Leste yang sempat menjajal peruntungannya untuk berkarier di Indonesia.
Paulo Gali Freitas memang menjadi sosok yang cukup menarik mengingat rekam jejaknya yang kontroversial, terutama di kancah Asia Tenggara. Sebab, dia sempat dituduh melakukan pencurian umur di ajang Piala AFF U-15 2019.
Kejuaraan ini memang melambungkan nama pemain kelahiran Dili itu. Pasalnya, saat itu, penyerang kelahiran 31 Desember 2004 ini sukses menjadi pencetak gol terbanyak dengan koleksi tujuh gol.
Baca Juga: 4 Pelatih Lokal di Liga 1 Musim 2023-2024, Ada Mantan Pelatih Timnas Indonesia
Gali Freitas tentu diharapkan bisa mengikuti jejak para pendahulunya yang mampu mengukir kisah manis saat berkarier di Indonesia.
Berikut tiga pemain Timor Leste yang sudah pernah berkarier di Indonesia sebelum Gali Freitas.
Salah satu pesepak bola asal Timor Leste yang punya cerita menarik saat berkarier di Indonesia ialah Joao Bosco Cabral. Ketangguhannya dalam bertahan membuatnya jadi bek tengah yang solid.
Selama berkarier di Indonesia, dia mengawali kiprahnya bersama Arseto Solo. Setelah itu, Bosco sempat melanjutkan kiprahnya bersama klub-klub seperti PSPS Pekanbaru, Persikota Tangerang, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, dan Bali Devata.
Baca Juga: Aji Kusuma: Fisik Prima Diperlukan untuk Berlaga di Liga 1 Musim Depan
Setelah Timor Leste mendapatkan kemerdekaan dari Indonesia, Joao Bosco Cabral pun memilih untuk menjadi warga negara Timor Leste.
Sebelum munculnya nama Joao Bosco Cabral di kancah persepakbolaan Indonesia, ada satu pemain asal Timor Leste yang kala itu cukup terkenal, yakni Miro Baldo Bento.
Pemain ini mengawali kiprahnya di Indonesia saat bergabung dengan Arseto Solo pada 1992 di ajang Galatama. Bahkan, dia sempat menjadi pemain Timnas Indonesia karena dinilai punya ketajaman.
Selama berkarier di Indonesia, Miro Baldo Bento sempat mencicipi seragam PSM Makassar, Perseden Denpasar, Persekaba Badung, Persijap Jepara, Persim Minahasa, Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, PBSL Langsa, hingga PSIS Semarang.
3. Pemain Naturalisasi Timor Leste
Selain dua nama di atas, sebetulnya masih ada beberapa nama pesepak bola berpaspor Timor Leste yang pernah singgah di Indonesia. Mereka ialah Alan Leandro da Silva, Felipe Bertoldo, Pedro Henrique, dan Paulo Martin.
Namun, pemain-pemain ini sebagian besar memang lahir di Brasil atau Portugal, lalu memutuskan untuk menjadi warga negara Timor Leste.
Dari empat nama di atas, sosok terbaru yang mewarnai kancah Liga 1 ialah Pedro Henrique. Doa sempat bermain untuk Madura United dan Persikabo 1973.
[Penulis: Muh Faiz Alfarizie]
Pemain di Luar Negeri
Halaman ini mendata semua pemain keturunan asli dari negara terpilih dan yang saat ini bermain diluar negaranya. Mengklik jumlah pemain membukan tampilan detail.
KOMPAS.com - PSIS Semarang secara resmi mendatangkan Paulo Gali Freitas dari Timor Leste untuk menambah daya gedor di Liga 1 2023-2024.
Ia dikontrak untuk memenuhi kuota slot pemain asing ASEAN setelah lolos serangkaian tes medis dan tes kondisi fisik.
“Hari ini kami umumkan rekrutan terbaru PSIS yakni satu slot pemain asing asal ASEAN. Paulo Gali kami datangkan supaya di lini depan tambah kuat. Proses mendatangkannya juga sudah melalui prosedur dengan melaksanakan tes medis dan tes fisik seperti yang biasa kami lakukan,” tutur CEO PSIS, Yoyok Sukawi berdasarkan rilis resmi di website resmi PSIS.
Baca juga: 3 Fakta Perekrutan Gian Zola ke PSIS Semarang, Penting di Lini Tengah
Perekrutan ini cukup mengundang perhatian. Gali Freitas tidak asing di telinga penikmat sepak bola Indonesia, baik karena prestasi maupun kontroversi yang dibuatnya.
Namanya pertama kali menjadi perbincangan publik sepak bola Indonesia pada saat Piala AFF U15 2019 silam karena disinyalir melakukan pencurian umur.
Pada saat itu, pemain berposisi sebagai winger tersebut memang tampil dominan di antara pemain kontestan lainnya dengan tujuh gol dan berakhir sebagai top skor.
Dengan kemampuan yang dimiliki, Timor Leste menggunakan tenaganya di semua level kelompok usia, U-15, U-16, U-19 dan Timnas Senior.
Spekulasi semakin liar karena terdapat perbedaan tanggal kelahiran Gali Freitas dalam situs resmi AFF dan beberapa website database sepak bola internasional.
Ada dua versi yakni kelahiran 31 Desember 1996 dan 31 Desember 2004.
Banyak yang meyakini usia Gali Freitas lebih dewasa karena sudah memiliki tatto dibagian tubuh terbuka yang tidak biasa dimiliki pemain seusianya.
Kendati demikian kasus pencurian umur ini pada akhirnya tidak terbukti. Ia tetap dianggap lahir pada 31 Desember 2004.
Terlepas dari kontroversi tersebut publik sepak bola Indonesia mengakui kemampuan Gali Freitas di atas lapangan.
Ia tampil menonjol saat FIFA Matchday Indonesia vs Timor Leste bulan Januari 2022 lalu. Pergerakan lincahnya di sektor flank membuat Alfeandra Dewangga kerepotan untuk melakukan pengawalan.
Ia pun menjadi satu-satunya pemain Timor Leste yang berhasil menjebol gawang Tim Garuda.
Sementara di level klub tidak banyak informasi mengenai sepak terjangnya di Liga Timor Leste.
Tapi pernah tampil bersama Lalenok United di playoff kualifikasi AFC Cup 2020 melawan PSM Makassar. Saat itu ia satu-satunya pemain Lalenok United yang mencetak gol.
Pemain Timnas Indonesia Terens Puhiri berebut bola dengan pemain Timor Leste Paulo Gali Freitas saat ujicoba dalam rangka FIFA Matchday yang berakhir dengan skor 4-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Kamis (27/1/2022) malam.
Kepiawaiannya mengolah bola juga membuatnya mendapatkan kesempatan trial bersama salah satu klub divisi 4 Spanyol.
“Gali akan kami kontrak selama satu musim ke depan. Selamat bergabung, Gali. Semoga cepat beradaptasi dan membawa PSIS berprestasi di musim ini,” pungkasnya.
Jude Bellingham, histórico: rompe un récord de 72 años en el Real Madrid
La adaptación de Jude Bellingham al Real Madrid no solo ha sido inmediata, sino también histórica. El joven mediocampista inglés, con apenas 21 años, ha logrado lo que parecía inalcanzable:...
Catatan menarik lainnya dari pemain berlabel ‘Wonderkid Abadi’ ini ialah statusnya sebagai pesepak bola asli Timor Leste pertama yang mencetak gol di kompetisi sepak bola Indonesia.
Dalam catatan sejarah, memang sebelumnya sudah ada beberapa pemain berpaspor Timor Leste yang mendahului jejaknya.
Namun, nama-nama seperti Pedro Henrique, Alan Leandro da Silva, Felipe Bertoldo, hingga Paulo Martins, merupakan pesepak bola Brasil yang dinaturalisasi menjadi warga negara Timor Leste.
Sementara itu, pemain legendaris seperti Joao Bosco Cabral hingga Miro Baldo Bento dulunya berstatus sebagai warga negara Indonesia (WNI) kelahiran Timor Leste yang saat itu menjadi salah satu provinsi Indonesia dengan nama resmi Timor Timur.